Stasiun Manggarai dan Enam Fakta Mengesankan, Dilengkapi dengan 18 Jalur Kereta Aktif
Stasiun Manggarai, yang terletak di Jakarta Selatan, merupakan salah satu stasiun kereta api terpenting di Indonesia, khususnya di kawasan DKI Jakarta. Stasiun ini, yang berada di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, adalah stasiun besar tipe A dan memiliki luas sekitar 2,47 hektar. Fakta menarik lainnya adalah bahwa Stasiun Manggarai menjadi pusat lalu lintas kereta api terpadat di Indonesia, melayani berbagai tujuan seperti Jakarta Kota, Bogor, Tanah Abang, dan Bekasi.
Berawal pada tahun 1913, Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api Negara, mengambil alih kendali jalur kereta api di Jakarta setelah membeli jalur Jakarta-Bekasi milik Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS) pada tahun 1899 dan Jakarta-Bogor milik NSM pada tahun 1913. Ini memicu perombakan jalur kereta api di Jakarta, termasuk pembongkaran Stasiun Boekit Doeri eks-NISM dan pembangunan Stasiun Manggarai.
Pembangunan Stasiun Manggarai dimulai pada tahun 1914 di bawah arahan arsitek Belanda Ir. J. Van Gendt, termasuk pembangunan balai yasa dan rumah dinas pegawai SS. Stasiun ini diresmikan pada 1 Mei 1918, meskipun belum sepenuhnya selesai karena perang dunia I menghambat pasokan baja dari Eropa, sehingga kayu jati digunakan sebagai pengganti. Pada ulang tahun SS ke-50, kereta listrik pertama dioperasikan dengan lintas Jakarta-Tanjung Priuk. Proyek elektrifikasi berlanjut hingga Stasiun Manggarai selesai pada 1 Mei 1927.
Beberapa fakta menarik tentang Stasiun Manggarai termasuk:
- Stasiun sentral: Posisi strategis Stasiun Manggarai membuatnya terpilih sebagai stasiun sentral, berperan penting dalam layanan kereta api di ibu kota.
- 18 Jalur Aktif: Stasiun ini memiliki 18 jalur aktif yang melayani kereta jarak jauh, KRL, Jabodetabek, dan KA Bandara.
- Lalu lintas tersibuk: Stasiun ini menyaksikan lebih dari 336,27 juta komuter keluar masuk Jakarta setiap tahun.
- Stasiun pemindahan ibu kota: Pada tanggal 4 Januari 1946, Stasiun Manggarai menjadi titik awal pemindahan ibu kota sementara dari Jakarta ke Yogyakarta.
- Persinggahan Jenderal Soedirman: Panglima Besar Jenderal Soedirman pernah singgah di stasiun ini pada 1 November 1946.
- Cagar budaya: Bangunan lama stasiun Manggarai memiliki status cagar budaya, menjadikannya peninggalan bersejarah.
Kesimpulannya, Stasiun Manggarai tidak hanya penting dari segi transportasi tetapi juga sebagai saksi bisu sejarah yang kaya dan beragam, menjadikannya salah satu stasiun paling penting di Indonesia.
Comments
comments